Dikis : “PERBEDAAN, TOLERANSI, DAN DEMOKRASI”
|
BawasluKra_ Perbedaan pandangan politik yang sering terjadi pada saat pesta demokrasi, sering menimbulkan perpecahan ditengah-tengah masyarakat. Padahal perbedaan seharusnya bisa disikapi dengan adanya tolerasi dari para peserta pemilu maupun pemilihan dan masyakarat, seharusnya mereka menyadari bahwa makna demokrasi itu sendiri dimana kedaulatan ditangan rakyat sehingga dengan adanya persatuan dari rakyat bisa membuat pembagunan berlangsung.
Untuk menbahas hal tersebut kali ini Bawaslu Karanganyar dalam (Diksi) Diskusi Demokrasi yang dilanksanakan pada Rabu (9/7/2024) dalam Episode kali ini mengangkat tema"PERBEDAAN, TOLERANSI, DAN DEMOKRASI"
Dengan Narasumber Khuzaini Hasan (Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Karanganyar) dengan host Ikhsan Nur Isfiyanto (Anggota Bawaslu Karanganyar).
Khuzaini Hasan menyampaikan pebedaan merupakan takdir sementara persatuan dan kebersamaan merupakan sebuah pilihan, mestinya kita bisa memilih untuk menjadi persatuan. Tetapi masih banyak orang yang belum siap dengan perbedaan itu. Berpolitik beda itu iya,tetapi mempolitisi sebuah agam tidak diperbolehkan apapun agamanya. Semua masalah mengenai pernedaan itu bisa dipecahkan dengan Toleransi yang menurut saya adalah bagaimana kita menerima dengan ikhlas ketergangguan kita oleh kegiatan orang lain yang tidak melawan hukum.
Saya kira indonesia sangat unik,kita punya Pancasila, salah satu keunikanya dalam sila Pancasila kita lihat disila pertaman ketuhanan kemudian sila kedua kemanuasian. “Pada pelaksanaan Pemilu tahun 2024 kita melihat sudah baik, kami dari FKUP masih mencatat adanya politik uang sebenarnya politik uang merupakan haram” ujar Khuzaini.
Humas Bawaslukra