Lompat ke isi utama

Berita

Refleksi Nilai Kepahlawanan Dalam Mengawal Demokrasi

Pandemi tidak menyurutkan langkah Bawaslu Kabupaten Karanganyar untuk terus membumikan demokrasi di bumi intan pari, buktinya dengan terlaksananya Diksi (Diskusi Demokrasi) yang telah memasuki edisi Ke-6 bertepatan dengan Hari Pahlawan. Pada kegiatan ini Bawaslu Kabupaten Karanganyar menggandeng dua narasumber dari dua generasi yang berbeda. Unsur Veteran, Tjuk Susilo (ketua DHC Angkatan 45) dan dari unsur generasi muda, Endang Palupi (Ketua Forum Mahasiswa Karanganyar) kemudian dari bawaslu diwakili langsung oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Karanganyar Nuning Ritwanita Priliastuti. Program Diksi tersebut mengambil tema mengenai Refleksi Nilai Kepahlawanan Dalam Mengawal Demokrasi.

Kegiatan diksi yang dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan pada Selasa(10/10/2020) dimulai sekitar pukul 13.00 WIB,diskusi tersebut langsung dibuka oleh Rofi Rasyidah dengan refleksi sejarah mengenai jasa-jasa pahlawan. Tjuk Susilo menyampaikan mengenai kepemiluan di era jaman dahulu yang masih mengunakan demokrasi keterwakilan dalam memilih presiden dan  pejabat daerah dimana masyarakat umum belum mempunyai hak suara untuk memilih calon mereka,mereka masih diwakili oleh DPR untuk memilih Presiden dan kepala daerah.

“Pahlawan Demokrasi adalah Pahlawan yang mengedepankan patriotisme, nasionalisme, gotong royong dan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sekitar” ujar lelaki yang kerap disapa Tjuk.

Endang Palupi sebagai perwakilan generasi muda dalam diskusi ini menyampaikan mengenai makna pahlawan menurut pandangannya adalah seseorang yang rela berkorban jiwa dan raganya untuk kepentingan kemerdekaan bagsa Indonesia. Sebagai generasi muda, peran kita semua sangat dibutuhkan oleh bangsa ini untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Generasi muda sangat dibutuhkan perannya untuk tidak malu berjiwa nasionalime dan bisa peduli dengan keadaan sosial yang ada disekitar mereka sehingga peran generasi muda bisa dirasakan semua lapisan masyarakat.

“Kedepan diharapkan untuk generasi muda bisa berperan aktif dalam pelaksanaan demokrasi di lingkungan sekitar mereka,karena sebagai penerus bangsa mereka bisa memberikan suara mereka dalam proses demokrasi berdasarkan atas visi misi calon bukan berdasarkan karena faktor-faktor yang negatif. Generasi muda diharapkan bisa memetik nilai-nilai yang telah dilakukan oleh pahlawan,sehingga apa yang ada di dalam Pancasila bisa dilakukan dalam kehidupan sehar-hari”, ujar Palupi

Nuning menyampaikan mengenai sejarah singkat perjalanan Bawaslu, dari Panwaslu sampai dengan menjadi Lembaga permanen yang bernama Bawaslu. Peran warga masyarakat untuk ikut serta dalam prores pengawasan pelaksanan demokrasi sangatlah dibutuhkan karena jika warga masyarakat sudah berperan aktif maka proses demokrasi yang dicita-citakan bagsa ini bisa tercapai.

“Peran wanita sebagai pahlawan demokrasi sebagai bangsa yang majemuk  Indonesia telah menghargai persamaan gender dalam  setiap aspek kehidupan,seperti yang bisa kita lihat banyak perempuan Indonesia yang berprestasi di berbagai bidang” seperti yang telah disampaikan Nuning.

Narasumber berharap untuk proses demokrasi kedepan bisa berjalan dengan lebih baik sesuai denga apa yang dicita-citakan oleh pendulu bangsa ini. Dimana diharapkan untu eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk bisa bekerja sesuai porsi dan fugsinya sesuai dengan apa yang telah diatur oleh undang-undang, sehingga kesejahteraan yang diharapkan dengan adanya demokrasi tersebut bisa tercapai.

Penulis : Aditya Angga Rohendriyanto

Editor : Rofi Rasyidah

Fotografer : Joko Susilo & Wisnu Sri Nugroho

Foto bersama seusai acara Diksi Edisi Keenam